Dahsyatnya Keikhlasan

Janji Surga bagi Orang Ikhlas, manakala sudah terbiasa dengan amalan ketaatan dan murni ikhlas karena mencari wajah Allah. Maka kita sebagai manusia dapat menyaksikan dan merasakan sendiri balasan yang amat besar yang diberikan Allah, walaupun ketaatan kita amat sangat sedikit.
Jika hamba hanya benar-benar mengikhlaskan tujuannya hanya karena Allah dan mencari keridhaan, maka kita akan mendapat kebahagiaan di dunia dan diakhirat. Allah berjanji akan memberikan setiap perbuatan manusia dan memberikan balasan yang setimpal.
…Barang siapa menghendaki pahala dunia, niscaya Kami berikan kepadanya pahala dunia itu, dan barang siapa menghendaki pahala akhirat, Kami berikan (pula) kepadanya pahala akhirat itu. Dan kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur. (QS.Ali Imran:145)
Keikhlasan kita terhadap amalan-amalan pastilah diganti dengan kenikmatan dari Allah dan kita sebagai manusia patut untuk bersyukur karena dengan rasa syukur nikmat kita akan ditambah. Sebagaimana firman Allah pada ayat lainya.
“Dan (ingatlah juga), tatkala Allah memaklumkan ‘sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti kami akan menambah (nikmat) kepadamu” (QS. Ibrahim; 7)
Bersyukur itu indah dan nikmat rasanya, karena hanya dengan ini kita bisa merasakan keindahan, kedamaian hati, ketenangan dan merasakan semua fasilitas yang diberikan Allah kepada kita. Namum jika tidak mudah mensyukuri nikmat rasa itu semua tidak ada dalam hati dan diri kita.
“ Wahai anak adam, beribadah –lah kepadaku sepenuh-nya, niscaya aku penuhi hatimu dengan kekayaan dan aku penuhi kedua tanganmu kedua tanganmu dengan rezeki. Wahai anak adam, jangan jauhi aku sehingga aku penuhi hatimu dengan kefakiran dan aku penuhi kedua tanganmu dengan kesibukan.”
(HR. Al-hakim)
Pada hadis qudsi lainya Allah berfirman:
“Wahai anak adam, beribadahlah sepenuhnya kepada-Ku, nisacaya aku penuhi (hatimu yang ada) didalam dada dengan kekayaan dan aku penuhi kebutuhan. Jika tidak kalian lakukan, niscaya kebutuhanmu (kepada manusia).” (HR. Ahmad, At Tirmidzi, Ibnu Majah dan al-Hakim).
Kebahagiaan dan Kepuasan yang tak terputus karena ikhlas tanpa imbalan apapun dari manusia
Hidup bahagia tidak terbebani setiap masalah setiap orang pasti ingin hidup seperti itu, hidup seperti di surga tapi versi dunia. Kehidupan seperti itu bisa terwujudkan dengan adanya keikhlasan dan berupaya ikhlas dalam menjaga amal baik amal ibadah dan amal saleh dalam kehidupan bermasyarakat.
Hanya untuk Allah semata.
Mengapa kebahagiaan hanya bisa dinikmati oleh orang yang ikhlas? Jawabanya mudah karena betapapun baiknya seseorang jika hal itu tidak dilandasi oleh keikhlasan maka yang akan muncul adalah kekecewaan, penyesalan, sampai sakit hati. Semua orang pasti bisa melakukan hal baik tetapi tidak semua orang bisa melakukannya tanpa keikhlasan.
Seseorang yang suka pamer ketika harapan dan keinginannya tidak terwujud, maka terasa sempitlah kehidupanya dan gelisahlah hatinya, Sebab Allah tidak memberikan ridha kepadanya. Ciri orang tidak ikhlas adalah fondasi dari kebahagiaanya rapuh, hatinya gampang kecewa, bersedih, dan gelisah karena setiap perbuatanya selalu menginginkan imbalan untuk dirinya sendiri.
Hatinya selalu dirundung kegelisahan dan tidak tenang karena dalam dirinya diperbudak oleh penantian penghargaan atau imbalan dari sesamanya. Hal ini disebutkan dalam hadist Nabi SAW :
“Celakalah Para Materialis (Penghamba dinar, dirham dan sutera). Senang jika diberi, dan tak senang jika tidak diberi” (HR. al-Bukhari)
Berbeda dengan hamba yang senantiasa ikhlas, yang senantiasa tidak mengharap pujian, imbalan atau balasan dari manusia. Karena melakukannya murni karena Allah dan hanya mengharap keridhaanya serta pahala. Sayyidina Ali ra. pernah berkata, “Orang yang ikhlas itu jangankan untuk mendapatkan pujian, diberi ucapan terimakasih saja tidak akan terpikirkan mendapatkannya, karena setiap beramal hakikatnya kita sedang berinteraksi dengan Allah.
Intinya, puncak kebahagiaan bukan dari materi yang kita peroleh tapi senantiasa kita mampu mengucapkan rasa syukur kepada Allah dengan rasa penuh keikhlasan, sehingga nikmat kita akan terus ditambah. Kita akan bisa merasakan sendiri kepuasan, kebahagiaan karena kita bisa menghargai amal perbuatan kita sendiri, bukan mengharapkan orang lain menghargai perbuatan kita. Silahkan orang mau tahu atau tidak, mau memuji atau tidak, yang terpenting semua karena Allah.
Biasakanlah segala sesuatu kalau sudah berbuat kebaikan atau amal yang lain kita lupakan itu semua, jangan lah kalian ingat ingat, kita titipkan saja di sisi Allah yang pasti aman dan makin ditambah. Jika kita tidak mau melupakan dan sering menyebut perbuatan dan amal baik kita justru mengurangi pahala dari Allah yang diberikan kepada kita.
Tidak ada motivator dan motor penggerak dalam hidup ini yang lebih kuat dari ikhlas. Memiliki daya ubah yang begitu besar. Keikhlasan dapat menumbuhkan semangat hidup dalam beraktivitas apapun. Karena ikhlas itu bersikap aktif, bukan pasif. Hasan Al Banna pernah berkata, “Ikhlas itu kunci keberhasilan. Para salafushalih yang mulia, tidak menang kecuali karena kekuatan iman, kebersihan hati, dan keikhlasan mereka. Bila kalian memiliki tiga karakter tersebut, maka ketika engkau berfikir, Allah akan mengilhamimu petunjuk dan bimbingan. Jika engkau beramal, maka Allah akan mendukungmu dengan kemampuan dan keberhasilan.
Wallahu’alam Bishshowab
Komentar Terbaru